Tanpa sadar, ketika seseorang mulai tak bisa mengendalikan
emosinya, seseorang itu akan meluapkan emosinya itu dengan caranya
masing-masing. Cenderung meluapkannya pada hal-hal yang negative dan tidak
berguna, akupun juga sama. Mungkin saat aku sedih, aku kecewa, aku kesal, aku
hanya ingin meredam emosiku tanpa harus memelas kepada siapapun, bahkan aku tak
ingin kamu tau kalo dibalik senyumku kadang terbersit luka yang kusimpan rapat
dari hadapan siapapun.
Maka dari itu, aku menuliskan semua isi hatiku entah itu di
blog, di facebook, di tweeter, di buku diary, bahkan kadang catatan-catatan
yang berserakan itupun juga tertulis isi hatiku.
Tadinya aku gak peduli siapa saja yang membacanya, dan apa
reaksinya…tapi seiring banyaknya komentar yang mungkin membuatku menjadi takut
untuk menulis, aku bingung…harus bagaimana aku meredam emosiku sendiri?? Tak ada
tempat lagi untuk mencurahkan isi hatiku. Sedangkan aku tak ingin terlarut
dalam emosi yang sangat mengganggu ketenangan jiwaku.
Maka dari itu, aku memilih berkicau di tweeter daripada
menuliskan apa yang aku rasakan di facebook.
Ehhh…masih aja ada yang merasa tak nyaman dengan kicauanku
ituu…
Ya sudahlah aku jelasin satu satu yaaa…
1.
“Belajar menyadari dan memahami keadaaan yang
tak seperti dulu lagi, dan berhentilah untuk berharap semuanya bisa seperti
dulu lagi, karena waktu tak bisa diputar kembali”
-> Mungkin kalau ‘jam’ bisa diputar kembali, tapi ‘waktu’
gak bisa diputar kembali. Bener kan? Nah kenapa aku harus belajar menyadari dan
memahami keadaan yang tak seperti dulu lagi? Itu karena, aku masih belum bisa
move on dari pikiranku kalo aku satu-satunya alasan kenapa kamu tinggal di
Bali. Mungkin dulu saat pertama kali kamu kesini emang iya, Cuma aku satu-satunya
orang yang jadi alasan buat kamu untuk tinggal di Bali, Cuma aku yang selalu
nemenin kamu saat kamu butuh apapun, bahkan saat kamu terpuruk karena kamu
belum dapet kerjaan, belum dapet temen, sampai-sampai kamu mau pulang ke kampung
halaman, aku selalu mensupport kamu, menghibur kamu, melaungkan waktuku
sebanyak mungkin untuk kamu. Tanpa sadar, semakin lama semakin aku mencintaimu.
Dan sekarang, kamu sudah dapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya,
kamu sudah dapatkan temen yang banyak, kamu
bisa melakukan apapun yang kamu suka, tanpa sadar kamu terlupa, bahwa ada orang
yang selalu mensupport kamu, mendo’akanmu, menyayangimu setulus hati dibalik
itu semua. Dari situlah aku mulai belajar menyadari dan memahami, kalau kamu
punya hidupmu sendiri…
2.
“Jangan lagi muncul dan jadi PHO diantara kami,
please…”
-> Tau nggak PHO itu apa? ‘Perusak Hubungan Orang’!!! inget nggak waktu kita sering berantem
gara-gara satu orang yang sangat-sangat tidak tau diri itu? Dan kamu masih
kekeh belain dia, karena dia temen kamu, lah aku?? Apanya kamu??? Lebih berat
mertahanin dia daripada mertahanin aku??? Oke, aku emang nggak ada apa-apanya
dibandingin dia, dia cantik, putih, tinggi, gendut, pinter begaul, suka
ngerokok, sama-sama anak club. Nggak kaya aku, udah jelek, item, kurus, gak
pinter begaul, nggak suka ngerokok, takut sama anak-anak club, norak lagi…
tiba-tiba dia muncul lagi disaat hubungan kita udah mulai adem ayem,
gimana persaanku nggak mulai takut lagi? (coba liat foto sampul kamu) Bohong kalau
aku nggak cemburu, meskipun aku tau kamu masih sering ketemu sama dia, tapi aku
berusaha percaya, dan aku berusaha mengikhlaskan apapun yang terjadi saat aku
tak tau kamu sedang ngapain. Aku hanya diam dan tersenyum seakan hatiku sedang
baik-baik saja, agar kamu tetap merasa nyaman saat bersamaku.
3.
“Aku ga meminta kamu memikirkan aku seperti aku
memikirkan kamu, cukup membuatmu nyaman saat bersamaku itu hal terindah yang
bisa ku lakukan untukmu”
-> Dari tulisan itu sudah jelas, kalo aku sangat
sangat dan sangat menyayangimu. Dalam setiap helas nafasku terselip namamu. Dan
aku tidak ingin menuntut balas semua itu, aku hanya ingin melihatmu nyaman saat
bersamaku. Dari situ aku bisa merasakan
cintamu.
4.
“Kalo ngliat type2 cewe loe, mental gue langsung
down…”
-> Ya wajar sih kalo cowo langsung ijo matanya kalo
ngliat cewe cantik, apalagi kalo pahanya mulus, susunya montok, bokongnya
semok, kulitnya putih, idungnya mancung, bibirnya merah merona, rambutnya
pirang, kece banget lah pokonya…
nah gueeee??? Tau sendiri lah yaaa… ndesooo banget pokok’e, kayak
emak-emak, kemana2 pake jilbab, nggak kece banget, pasti males banget
ngeliatnyaa… gimana gue ngga down??
5.
“Dan aku tau tanpa kamu beritau itu rasanya…embuh
wess…sakarep yuu lah…”
-> Bukannya aku ingin melarang kamu ini itu,
setidaknya kamu bilang kek…”ynk, aq mw cornering'an dl yaa..” mgkn itu lebih baik
daripada kamu diem-diem tapi tetep aja aku tau…
Sakitnya tuh disini… #culek moto
6.
“Gue emang ga secantik yang kamu mau, terus itu
salah guee…???”
-> Lagi-lagi menyinggung masalah paras, paling
sensitive dah akuuuu… maaf aku nggak bisa ngasih yang terbaik buat kamu untuk
masalah yang satu ini, ini asli dari sononya… aku udah berusaha untuk menjadi
cantik buat kamu, meskipun harus menahan sakit dan menguras isi dompetku, tapi
tetep aja nggak merubah apapun. “katanya abis dari salon? Mana hasilnya? Ko nggak
berubah? Malah jadi ancur gitu…”, udah muka’ku sakit, dihina pula,,,sakitnya
tuh disini…#goyangdumangdulu
Aku nggak mau diajak kemana-mana, bukannya aku gak asik…tapi aku udah
dibikin nggak mood duluan. Kamu aja geli ngliat muka’ku apalagi orang lain?? Kamu
pengen aku terlihat lebih hina lagi didepan orang banyak??
Tapi aku masih menghargai kamu, aku tindih semua emosiku dengan rasa
sayangku ke kamu. Meskipun aku tau, kalo abis facial itu emang harus extra
hati2 sama yang namanya debu, make up, dan sebagainya itu… kalo nggak, malah
lebih parah jadinya…
Tapi yaa sudahlah…
Itu
cerita gueee…ada lagi yang mau ditanyakan???