My MemOriEs

kasih sayang adalah awal dari sebuah kehidudpan

Monday, December 17, 2012

Lagi Stresss...



Begini ya rasanya main hati? Mempermainkan dan dipermainkan…
Dodol banget ya kamu jadi orang, udah tau kamu yang jadi mainan dalam permainan ini, tapi kok kamu mau…??? Dimana otak kamu? Sadar donk,, buat apa kamu dipermainkan oleh cinta? Apa itu cinta? Mau kamu mati karena cinta?? Buat apa kamu bermain cinta kalau kamu yang selalu dipermainkan oleh cinta itu sendiri???
Sebenernya aku tu waras atau nggak sih? Sadar ato pingsan sih? Otak kamu dipinjem siapa sih? Kok nggak dibalik2in..???
Berapa kali kamu digitukan sama orang? Masih tetep aja kamu terperangkap sama kondisi seperti  ini..
Memalukan sekali dan menyedihkan sekali hidupmu !!!
Mencintai orang lain, sama dengan mencintai dalam kebohongan, lebih baik mencintai diri sendiri, maka akan ada orang yang mencintai kamu lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.
Tak ada yang lebih berharga dari perasaanmu sendiri, tak ada yang lebih mengerti dari dirimu sendiri, sesungguhnya teman sejati adalah dirimu sendiri, cinta sejati ada pada dirimu sendiri, maka hargailah dirimu seperti kamu menghargai keluargamu, sahabatmu, kekasih hatimu, dan renungkan dalam lubuk hatimu yang paling dalam, dengarkan suara hati itu yang selalu menuntunmu pada kebaikan, pada kebahagiaan yang sesungguhnya.
Namun terkadang telinga kita terlalu sering dipake buat dengerin music, buat dengerin gosip, jadi kita tak pernah bisa mendengarkan suara hati kita sendiri.
Kenapa aku marah dengan diriku sendiri, karena aku ingin megenal lebih jauh tentang diriku sendiri dan tak ingin selalu menyalahkan orang lain, meskipun orang itu telah sangat menyakitiku teramat sangat, aku hanya ingin bertanya pada diriku, menyendiri dalam sepiku, bertapa dalam lubuk hatiku yang paling dalam, “kenapa aku seperti ini?
Sulit sekali mengungkapkan kekesalan, keamarahan yang memuncak dalam hati ini, hanya bisa diam, didepan kaca, meneteskan airmata…  *menjijikkan sekali kondisi seperti ini
Hey mas!!! Aq sebel sama kamuuuu,,,!!! Pengen nyium kamuuuu sampe ajuuurrrr…!!!
kenapa kamu jahat sama aku??? Kau ajak aku melayang bersamamu, lalu kau jatuhkan aku keras2, sungguh sakit, kau permainkan aku seperti ini. Kau tahu aku suka kamu, dan aku tahu kamu suka dia, kamu hanya suka menertawakan aku disaat aku jatuh, Dan datang padaku disaat kau jatuh dan kau butuh…
DODOOOOOOOOLLLLLLLL banget sih Gueeech…!!! Ehh,,ehhh,, eehhhhhh….!!! *Ketok kepala
Belajar menerima itu susah, dan belajar ikhlas itu lebih susah, saat ini aku hanya ingin melihat orang tersenyum, tertawa dan membuatku bahagia tertawa bersama mereka…
Harapanku ditahun 2013 ni, aku tak lagi doodoolll seperti ini dan menemukan cinta sejatiku…
Amien……..

Sunday, December 16, 2012

Kesalahanku



Kenapa aku harus suka dengan caramu membuatku tersenyum?
Kenapa aku harus suka ketika aku melihatmu tersenyum?
Kenapa aku sakit ketika aku melihatmu bersamanya?
Kenapa aku harus mengenalmu disaat kau sudah bersamanya?
                Aku terlalu berharap untuk bisa bersamamu
                Aku tak bisa mengendalikan emosiku
                Yang begitu jauh diluar anganku
                Dengan yakin aku  mengatakan, “aku suka padamu”
Sungguh rumit jalan hidup ini
Tak dapat lagi aku pungkiri
Meski ragamu tak dapat kumiliki
Setidaknya aku bahagia merasakan indah yang kau beri
                Maaf, aku tlah lancang menyukaimu
                Aku tlah meragukan kesetiaanmu
                Kuhargai kesetiaanmu pada orang yang kau sayangi
                Tapi jangan kau buatku lemah seperti ini
Tak berdaya karena tersakiti
Bukan karena kamu yang menyakiti
tapi karena memang aku sakit, dan sakit hati
dan lelah dengan semua ini
kan mencoba lepas dari segala emosi
membungkam hasrat jiwa ini
hingga terlelap aku dalam sunyi
                sisipkan semangat dalam diriku
                   sekali lagi ku ucap maaf padamu
                   karena aku tak serendah ini
                   dan aku hanya ingin dimengerti...

(Ʌ_Ʌ)"

Curahan hatikuuuu...



Ditengah tidur lelapku, aku terbangun karena dering suara HP memecahkan keheningan suasana malam itu. Setengah sadar aku mengangkat telepon dari nomor yang tidak aku kenal dan tidak ingin aku kenal. Suara lelaki separuh baya terdengar disebrang sana menanyakan kabarku, menanyakan kapan kepulanganku dari tempatku merantau saat ini.
Tidak salah dan tidak bukan, itu adalah suara paman (Paklik dalam bahasa jawa) yang dulu sempat menjadi pemilik kos dimana saya tinggal sewaktu SMP, atau bisa dibilang Bapak Kosku waktu itu. Aku meninggalkan tempat kos itu sebelum aku lulus dari SMP dan memilih untuk pulang pergi dari rumah ke sekolah yang jaraknya ± 9-10 KM, karena aku nggak tahan dengan ibu kos yang setiap hari menjejali telingaku dengan omelan-omelan yang membuatku merasa sumpek dan tidak nyaman lagi tinggal disana.
Setelah aku keluar dari tempat kos itu, entah kenapa & ada angin apa yang membuat keluarga mereka bersikukuh menjodohkan aku dengan cucunya yang seumuran satu tahun diatasku. aku heran, aku tak pernah menyangka keinginan mereka begitu kuat, kenapa? Ada apa? Haruskah beliau memaksa perasaanku hingga sejauh ini? Urusan cinta itu sudah ada yang mengatur paklik…!!!! Aku menghargai beliau sebagai bagian dari keluargaku sendiri, bukan sebagai calon mertua ato calon kakek mertua…
Ada apa? Kenapa harus aku yang dijodohkan dengan cucunya? Adakah yang special dalam diriku????
sungguh aku tak bisa mengerti itu, bertahun tahun mereka menanti keputusan dariku, namun keputusanku tak pernah dihargai, hanya jawaban “IYA” yang mereka mau dariku. Aku dan keluargaku seperti robot, dan mereka yang memegang kendali, karena disatu sisi keluarga mereka menekan keluarga saya untuk menjodohkan saya dengan cucunya, dan disisi lain keluargaku juga nggak enak menolak permintaan mereka karena mereka telah turut mendidikku selama aku tinggal bersama mereka.
TAPiiiiii,,,tak pernahkah mereka mendengar jeritan hatiku yang tak ingin mendengar kata perjodohan atau apapun yang sifatnya memaksa aku. Karena aku tak suka dipaksa, siapapun itu pasti ingin mempunyai pilihan sendiri.
Hey Paklik, “maaf sebelumnya kalau aku berkata-kata kasar, kenapa dengan aku? Kenapa dengan cucumu? Kau anggap kita tak bisa mencari pilihan masing-masing? Apa yang kau lihat dari aku? Hingga kau tak pernah berhenti menanyakan tentang perjodohan itu. aku muak!! aku lelah dengan sandiwara ini. Hargailah keputusanku, kumohooooonn….!!! dan aku akan senantiasa menghargaimu”
Mas Rio, “kamu yang seharusnya lebih tegas dalam hal ini, mana pilihan kamu? Mana keseriusan kamu? Apa yang kamu mau, lakukan saja sesuka hati kamu! Aku tak pernah merasa benci sama kamu kalau sisi keluargamu tidak memaksa aku untuk benci kepadamu, aku tak tahu kenapa mereka tetap memaksa aku untuk melakukan hal yang tak ingin aku lakukan, aku menyakiti perasaanmu. Itu karena mereka tak pernah tahu apa yang aku mau, dan apa yang kamu mau”
Memang saat ini aku sendiri, aku masih bingung dengan pilihan hidupku… aku belum bisa memilih siapa yang akan mendampingi sisa hidupku nanti, itu masih menjadi rahasia Allah, aku hanya pasrah dan tidak ingin lebih banyak mengenal dunia pacaran, karena itu hanya membuat luka dimana-mana. Tapi bukan berarti aku tak ingin mempunyai seorang pendamping hidup, tak ingin lagi mencintai dan dicintai, sungguh aku ingin segera menemukan pendamping hidupku, karena aku sangat ingin merasa dicintai dan mencintai semata-mata karena Allah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan.
Cukup untuk saat ini aku tahu, yang sebenarnya menginginkan aku bukanlah cucunya, Tapi kakek dan keluarganya. Okelah kalau begitu…
bukannya aku sok cantik, sok laku, sok jual mahal, aku hanya ingin mereka tahu dan mengerti apa yang aku mau? Dan berhentilah memaksa cucumu untuk menyayangiku, karena sesungguhnya tak ada rasa sayang yang tulus dari hatinya untukku, aku tahu itu.
Biar bagaimanapun, keputusan tetap ada di tangan kita yang menjalani.
Maaf jika tulisanku ini sangat tidak sopan untuk dibaca, karena aku menulis dalam emosi dan amarah.