Berawal dari pertemuan singkatku dengannya di KFC Gatsu Denpasar, akhirnya sebuah ikatan cinta bisa terjalin antara cewek banyuwangi dan cowok purbalingga ini. saat itu aku begitu polos dan membiarkan semua mengalir begitu saja, tanpa sadar aku masih punya cowok yang sangat mencintaiku, tapi aku tidak. sampai akhirnya aku sadar bahwa aku tak akan memiliki keduanya, dan inilah foto ketika pertama kali aku ketemu sama dia setelah 2 minggu kita jadian, aku datang ke surabaya hanya karena aku ingin meyakinkan hatiku apakah aku benar-benar menyayanginya? dan apakah dia juga menyayangiku??? sehingga aku punya alasan untuk memilih salah satunya. aku nggak pernah membayangkan aku bisa sejahat itu dan aku begitu nggak peduli orang mau berkata apa, karena ini masalah hati. akupun nggak pernah membayangkan kisah cintaku bisa serumit ini, sampai-sampai ibuku (orang yang selalu mendukungku) begitu marah padaku dan malu atas perbuatanku. dari situ aku ingin belajar untuk menata kembali jalan cerita cintaku, dan aku iingin memulainya dari awal, benar2 aku mengosongkan hatiku hanya untuk dia.
kedua kalinya aku ketemu dia di surabaya, seneng banget rasanya ketika aku ditelphone Bossku yang di surabaya, dia ngundang aku ke surabaya untuk menyiapkan data buat meeting tahunan. "aseeeekkk,,,aku bisa ketemu dia tanpa mengeluarkan biaya" batinku. heheheheeee.... :D
Setelah beberapa pertemuan yang kita lewati, akhirnya aku punya kesempatan untuk bertemu dengannya lagi di kampung halamanku. foto ini diambil H-1 Idul fitri 1434 H di Pulau Merah Banyuwangi. tempat yang sangat indah untuk dikunjungi, jangan lupa mampir kesini ya kalo ke Banyuwangi...
Coban Pelangi, Poncokusumo, Malang. Kota dingin inilah tempat singgah pertama yang menjadi rute dalam perjalanan jauhku.
Suasana Lebaran Idul Fitri 1434H ini sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya, seorang cowok yang aku sayangi bisa hadir di tengah-tengah keluarga besarku. semoga dia bisa menjadi bagian dari keluargaku. Amiiieeennn......
Keluarga besar di Malang, sentuhan hangat mereka membuat kota Malang tak sedingin yang aku bayangkan. semoga aku bisa menjadi bagian dari kalian.
Akhirnya perjalanan jauhku untuk menemui keluarga besar di Purbalingga telah sampai. Meskipun tak ada bapak ibu, tapi keluarga disana tetap menyambutku dengan baik.
Dari awal aku mengalir, dan sampai sekarangpun aku harus mengikuti arah kemanapun air itu mengalir, karena jodoh itu sudah ada yang mengatur. kalaupun kita nggak jodoh, apapun akan aku terima dengan lapang dada.
